Barikut Penyebab Petani ALami Gagal Panen Disejumlah Wilayah

Ilustrasi
banner 120x600

JAKARTA, LENSAJURNAL.id Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan, kurangnya pengairan sawah masih menjadi faktor petani mengalami gagal panen di sejumlah wilayah.

Menurutnya, petani di Madiun, Jawa Timur dan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mengandalkan sumur dalam agar sawah mereka bisa dialiri dengan air, meski musim kemarau tengah melanda.

Selain itu, pemerintah juga menyediakan pompa air di daerah aliran sungai dan pusat-pusat produksi.

“Pada musim kemarau, seperti saat ini, mereka (petani) mengandalkan dari sumur dalam. Jadi, mereka sudah punya, petani itu memiliki sumur dengan menyedot air dari tanah,” ujar Sutarto dalam acara “Investor Daily Talk” di ID TV, Jakarta, Kamis (22/8/2024).

Sutarto melanjutkan, keterlambatan distribusi pupuk subsidi juga masih menjadi persoalan petani di lapangan. Alhasil, petani sendiri biasanya menggunakan pupuk kimia nonsubsidi yang harganya jauh lebih mahal.

Untuk itu, dia meminta pemerintah perlu menyoroti pengawasan distribusi pupuk subsidi agar petani tidak perlu menunggu terlalu lama. Apabila keterlambatan distribusi pupuk subsidi terus terjadi, maka dikhawatirkan dapat menghambat produktivitas petani.

“Kami sangat mendukung (pemerintah) memperbaiki sistem penyaluran pupuk, terutama yang subsidi karena subsidi ini tidak mustahil di beberapa tempat lari ke komoditas lain yang sebenarnya tidak boleh digunakan pupuk yang bersubsidi,” tuturnya.

Selain itu, pemerintah perlu memerhatikan kondisi benih padi yang nantinya akan ditanam oleh petani. Namun, sayangnya tidak sedikit benih yang diterima petani dibeli melalui marketplace sehingga kualitasnya tidak bermutu.

Sutarto berharap, pemerintah bisa memanfaatkan anggaran pagu APBN 2024 yang ada untuk memperbaiki kualitas benih padi, memperbaiki saluran air, mengelola tanah, pemeliharaan tanaman, hingga memudahkan petani untuk mendapatkan solar.

“Berikutnya bagaimana nanti tata niaga diatur supaya produksinya tidak dikuasai oleh pihak tertentu dan mengambil keuntungan dari itu, secara holistik dan integral kita lakukan dengan baik,” tandasnya.

Artikel ini telah tayang di beritasatu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *