Sejumlah Bendahara SMA di Sulteng Ikuti Pelatihan Pengelolaan Dana BOS

Sebanyak 40 bendahara SMA di Sulteng ikuti pelatihan pengelolaan dana BOS, di Kantor BPSDM Provinsi, Senin (26/8/2024). Foto: Biro Adpim
banner 120x600

PALU, LENSAJURNAL.idSebanyak 40 bendahara Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) mengikuti pelatihan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), di Kantor BPSDM Provinsi, Senin (26/8/2024).

Sekdaprov Sulteng Novalina saat membuka secara resmi kegiatan tersebut mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi bendahara sekolah dalam mengelola dana BOS yang akuntabel. Sebab, berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Inspektorat, dijumpai banyak sekali temuan menyangkut administrasi pengelolaan dana BOS yang bermasalah. 

“Jangan setelah kegiatan ini peserta langsung balik kanan bubar jalan, tapi harus ada dampaknya dengan menurunnya jumlah temuan BPK dan Inspektorat sebagai indikator keberhasilan pelatihan,” tegas Novalina.

Novalina mengatakan pendidikan adalah salah satu komponen yang penting dalam proses pembangunan berkelanjutan. Salah satunya melalui dana BOS. 

“Dana BOS merupakan gambaran atas komitmen pemerintah dalam mendukung pendidikan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Novalina menjelaskan, bahwa pelatihan ini merupakan intervensi dari Pemerintah Provinsi Sulteng untuk mendukung pengembangan kualitas SDM dalam mengelola alokasi anggaran dana BOS dan menjamin kualitas pendidikan menjadi lebih baik di Negeri Seribu Megalit.

Selain itu kata ia, hal ini juga sejalan dengan akselerasi pencapaian misi dan program kerja prioritas Pemerintah Provinsi Sulteng dalam RPJMD tahun 2021-2026, khususnya terkait dengan misi pertama Gubernur “Meningkatkan Kualitas Manusia Provinsi Sulawesi Tengah Melalui Reformasi Sistem Pendidikan dan Kesehatan Dasar”. 

“Program dana BOS menyerap anggaran besar dan langsung berhubungan dengan hajat hidup masyarakat luas, sehingga harus dikelola secara tepat, cermat, cepat dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tuturnya. 

Dirinya pun berharap agar peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan serius hingga selesai, dan bisa menginternalisasi ilmu serta pembelajaran sehingga dapat mengimplementasikannya dalam pengelolaan dana BOS di masing-masing unit sekolah.

Ia juga berpesan agar komitmen budaya kerja antikorupsi senantiasa ditumbuhkan dalam pengelolaan dana BOS. 

“Saya minta kepada para peserta untuk saling membagi ilmu dan pengalaman yang didapatkan ke bendahara sekolah lainnya. Dan berharap bendahara sekolah dapat memahami regulasi terkait pengelolaan dana BOS, menyusun perencanaan yang baik, serta melaksanakan pelaporan yang transparan,” ungkapnya.

Ketua Panitia Moh Riyan melaporkan, bahwa peserta pelatihan ini berjumlah 40 orang dengan rincian laki-laki sebanyak 16 orang dan perempuan 24 orang.

“Seluruh peserta ini berasal dari sekolah menengah atas di wilayah Sulteng. Pelatihan ini akan berlangsung selama lima hari mulai dari 26 sampai dengan 30 Agustus 2024,” kata Riyan.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *