Diberitakan Soal Dana Desa, Kades Khatulistiwa Intimidasi Orang Tua Wartawan

Mohammad Hardi, wartawan Bicaranews.online (kiri) bersama manajemen redaksi Bicaranews.online. (Foto: Ist)
banner 120x600

PARIGI MOUTONG, LENSAJURNAL.id Kepala desa Khatulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong diduga intimidasi orang tua wartawan usai pemberitaan penyalagunaan dana desa.

Kades tersebut mengintimidasi orangtua wartawan agar tidak mengekspos pemberitaan soal dirinya terkait program pembangunan insfrastruktur desa.

Dugaan intimidasi tersebut diketahui oleh Mohammad Hardi, yang merupakan wartawan Bicaranews.online usai pengakuan dari orang tuanya.

Dalam keterangan persnya Senin (12/08/24), Mohammad Hardi menceritakan awal mula kejadian pada saat dirinya membagikan unggahan pemberitaan dugaan penyalahgunaan anggaran pembangunan infrastruktur desa di media sosial milik pribadinya.

Awalnya Hardi tidak mengetahui pesan yang mengintimidasi orangtuanya yang dikirim oleh Kepala Desa.

“Saya tidak tau awalnya, saya tau pas pulang ke kampung waktu libur kemarin Minggu (11/08),” ujar Hardi wartawan Bicaranews.online

Mohammad Hardi mengatakan pesan ancaman yang dikirim Kepala Desa Khatulistiwa tersebut telah diterima oleh ibu kandungnya sejak Jumat (09/08/24) lalu.

Adapun pesan singkat yang dikirim Kades kepada orangtuanya berisi tentang ancaman pencemaran nama baik Kepala Desa dan tindakan yang dilakukannya sangat keterlaluan.

“Tolong beritahu jangan terlalu ba posting (memposting) di medsos (media sosial), kita tiada niat menyalahgunakan anggaran, apalagi dy (wartawan) posting mukanya orang,” dikutip dari pesan singkat Kades yang dikirim pada orangtua wartawan.

“Keluarga sudah banyak tidak senang lihat postingan ditambah lagi anaknya Pak Midhan (Bendahara Desa),” sambungnya dalam pesan yang Kades kirim bersamaan.

Ditempat yang sama Roni Saputra mewakili manajemen redaksi Bicaranews.online meminta Kepala Desa yang diduga melakukan intimidasi kepada orangtua wartawannya untuk meminta maaf terbuka kepada publik dan bertanggungjawab secara hukum.

Dan hari ini juga bersama dengan penasehat hukum medianya akan melaporkan insiden ini kepada APH untuk ditindaklanjuti.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *