Lensa Jurnal – Kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, terjadi di tengah negosiasi gencatan senjata Gaza yang sedang berlangsung dengan Israel.
Haniyeh tewas di ibu kota Iran, Teheran, pada Rabu (31/7) dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Israel. Satu orang pengawal Haniyeh juga tewas dalam serangan tersebut.
Usai serangan tersebut, kelompok perlawanan Hamas bersumpah akan ada perang terbuka untuk merebut Yerusalem.
Lahir dari pemberontakan pertama atau “Intifada” terhadap pendudukan Israel atas Gaza dan Tepi Barat, Hamas mengklaim diri sebagai kelompok pejuang kemerdekaan untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Israel.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak petinggi kelompok tersebut tidak menonjolkan diri di publik di Gaza, untuk menghindar dari target sasaran Israel.
Sementara itu pemimpin lain Hamas memilih untuk hidup di pengasingan seperti di Qatar, Iran, Lebanon dan Turki.
Siapa saja nama-nama petinggi Hamas yang berada di garis depan perlawanan Palestina atas penjajahan Israel?
Baca artikel selengkapnya di cnnindonesia.com