PALU, Lensa Jurnal – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra Fahrudin D. Yambas, mendorong Masyarakat Geologi Teknik Indonesia (MGTI) untuk menghasilkan penyusunan rencana pembangunan daerah yang tangguh bencana.
Hal tersebut disampaikan Fahrudin saat membuka Forum Ilmiah Tahunan (FIT-MGTI) bertema ‘Peran Geologi Teknik Dalam Pembangunan Nasional Berkelanjutan’ di Hotel BW Coco Palu, Kamis (25/7/2024).
“Diharapkan lewat kegiatan ini dapat dihasilkan gagasan-gagasan yang rekomendatif bagi pemerintah untuk membangun infrastruktur yang kokoh, berkelanjutan dan tahan bencana,” ungkapnya.
Fahrudin menjelaskan, selain memiliki potensi kekayaan geologi berupa bahan-bahan tambang yang berlimpah, ternyata Sulteng juga menyimpan potensi bencana dari dalam perut bumi.
Sebagaimana dahsyatnya bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang meluluhlantakkan wilayah Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong (Padagimo) pada tahun 2018 silam.
Sehingga hal ini, menjadikan Sulteng sebagai sebuah laboratorium alam dengan pesona lingkungan geologi yang menarik untuk melaksanakan riset.
“Saya menyambut dengan rasa bangga dan apresiasi atas kegiatan ini untuk penguatan kelembagaan dan juga penyamaan persepsi masyarakat geologi teknik untuk keberlanjutan pembangunan,” ujarnya.
Ia berharap dengan pengalaman peristiwa bencana tersebut, dapat dijadikan pembelajaran berharga untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigatif, dengan jalan mengintegrasikan ilmu geologi teknik dalam penyusunan rencana pembangunan daerah yang tangguh bencana.
“Semoga ilmu bumi ini bermanfaat bagi pembangunan Sulawesi Tengah ke depan,” pungkasnya.
Berdasarkan jadwal dari panitia, FIT-MGTI diisi dengan agenda seminar, workshop, kunjungan lapangan dan lomba poster bertema geologi.
Pembukaan dihadiri segenap pengurus MGTI, pengurus pusat dan daerah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), perangkat daerah, akademisi, organisasi profesi, konsultan, perusahaan tambang dan mitra kerja.*