Gedung PSC Tak Beroperasi, Plt Kadis: ‘Kami Juga Bingung’

Bangunan Public Safety Center (PSC) 119 milik Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong.(dok.KS/Tomy)
banner 120x600

PARIGI MOUTONG, Lensa Jurnal – Bangunan Public Safety Center (PSC) 119 milik Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah tak beroperasi terkesan mubazir. 

Pasalnya sejak awal di bangun, gedung yang berlokasi di jalur dua kompleks perkantoran itu terlihat lama tak beroperasi tidak ada aktifitas sesuai asa manfaat

Bangunan yang di peruntukan memberikan pelayanan gawat darurat secara cepat, tepat dan cermat bagi masyarakat itu sudah lama tak berpenghuni.

Sebelumnya, gedung tersebut dipakai oleh pemerintah kecamatan Parigi untuk dijadikan kantor camat sementara, dan setelahnya gedung kembali kosong.

Gedung PSC 119 merupakan unit pelaksana teknis daerah bagian dari Dinas Kesehatan, yang berfungsi sebagai wadah koordinasi untuk memberikan pelayanan gawat darurat secara cepat kepada masyarakat 1 kali 24 jam.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Parigi Moutong, I Gede Widiada yang di temui media ini menjelaskan, bangunan tersebut memang dimiliki oleh Dinas Kesehatan yang berfungsi sebagai Tim Gerakan Cepat (TGC) untuk membantu masyarakat apabila terjadi musibah atau bencana.

“PSC 199 merupakan layanan cepat tanggap darurat kesehatan untuk membantu penanganan kesehatan bagi masyarakat yang tidak hanya berhubungan dengan kecelakaan, tetapi dalam situasi kritis,” ungkap I Gede Widiada, Selasa, 20 Maret 2024.

Terkait mubazirnya gedung PSC, Gede Widiada menuturkan sebab belum adanya kejelasan tenaga kesehatan dan pemenuhan fasilitasnya.

“Kami masih bingung, apakah Dinkes yang mengisi tenaga medis dan harus memenuhi fasilitasnya?,”

Ia mengaku, sampai saat ini regulasi dasar bangunan tersebut belum diketahui, apakah berbentuk UPTD atau masih naungan dinas.

Sebelumnya kata dia, bangunan PSC sudah dikoordinasikan ke pihak Provinsi terkait perubahan status menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).

“Kita diperintahkan tetap menyediakan tim. Namun tim itu kesehariannya bekerja di Dinas Kesehatan, belum lagi biaya  operasional gedung,” pungkasnya.*/Wahab 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *