Kurangnya Apoteker di Parimo Harus Menjadi Perhatian Pemda

Ketua IAI Parigi Moutong, Muhammad Basuki saat menandatangani SK kepengurusan periode 2022-2026. (dok. Lensajurnal/Wahab)
banner 120x600

PARIGI MOUTONG, lensajurnal.idKetua terpilih Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) periode 2022-2026, Muhammad Basuki mengungkapkan bahwa jumlah Apoteker di Kabupaten Parimo hanya 17 orang dari total Puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan.

“Saat ini dari total Puskesmas yang ada di 23 kecamatan di Parimo hanya 17 Puskesmas yang memiliki tenaga Apoteker. Ini harus menjadi perhatian Pemerintah Daerah (Pemda), kata Basuki saat pelantikan pengurus cabang IAI Parimo yang dirangkaikan dengan rapat kerja, di Lantai 2 kantor Bupati setempat, Kamis (15/6).

Menurutnya, jika setiap Puskesmas mengharuskan ada satu Apoteker, berarti masih ada lima Puskesmas yang belum memiliki Apoteker.

Kekurangan profesi Apoteker di Parimo, dapat menjadi perhatian Pemda setempat. Sebab ada kekosongan apoteker di sejumlah Puskesmas tersebut.

“Saat ini ada tujuh Apoteker yang sudah terangkat menjadi PNS dan 10 masih tenaga kontrak,” ucap Basuki.

Selain itu, Basuki juga menyampaikan terkait upah tenaga kontrak apoteker di Parimo, yang menurutnya tidak sesuai standar organisasi IAI.

Dia berharap, Pemda Parimo juga dapat memperhatikan upah para profesi Apoteker.

“Karena upah tenaga kontrak apoteker di Parigi Moutong menduduki standar pendapatan terendah, dari kabupaten lain di Sulawesi Tengah,” jelasnya .

Ia menambahkan, saat ini banyak ditemukan kosmetik yang beredar ilegal di masyarakat.

Menurutnya, hal itu harus menjadi perhatian para Apoteker. Sebab sudah menjadi tugas dan tanggung jawab profesi mereka.

“Apoteker merupakan profesi yang bertanggung jawab atas perbekalan farmasi, tidak hanya obat-obatan dan alat kesehatan,” pungkasnya.

Laporan : Wahab Usman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *