PARIMO, lensajurnal.id – Pengukuhan Pengurus Besar Forum Komunikasi Masyarakat Kaili (PB-FKMK) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, masa bhakti 2021-2026, disalah satu cafe di Parigi, disebut sebagai salah satu upaya mengangkat kebudayaan suku asli yang mendiami Sulawesi Tengah, Sabtu (12/3).
“Semoga melalui PB-FKMK Parimo dapat mengusulkan, agar bahasa Suku Kaili masuk dalam mata pelajaran di sekolah, karena itu perlu,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Parimo, Zulfinasran, SSTP., M.A.P, dalam sambutannya usai mengukuhkan PB-FKMK.
Menurut Zulfinasran, hal itu dapat menjadi program kerja PB-FKMK Parimo kedepannya.
Meskipun Suku Kaili memiliki banyak bahasa seperti Bare’e, Ledo, Rai, Tara, Do’i, dan Da’a. Bahkan, bahasa Tajio, Lauje, dan Tialo, juga masuk dalam rumpun Suku Kaili.
Olehnya, ia berharap, kedepannya di Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parimo pun sebaliknya, agar bisa menerapkan bahasa Suku Kaili disetiap kantor.
“Semua itu, untuk mengangkat budaya-budaya Suku Kaili,” katanya.
Turut hadir dalam kegiatan pengukuhan PB-FKMK Parimo, Gubernur Sulawesi Tengah, yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesra, Dr. Rohani Mastura, M.Si, bersama Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), M. Nizar Rahmatu, Wakil Bupati Kabupaten Poso, M. Yasin Mangun, S.Sos., Ketua Badan Pengurus Daerah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), H. Ardi Kadir, S.Pd, dan Forkopimda Parimo.
Sumber : Prokopim Setda Parimo