Parimo  

Seorang Pria di Parimo Ditemukan Tewas Gantung Diri

Warga Desa Tomoli Induk, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, digegerkan dengan seorang pria, M (34) asal Desa Sukamaju, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, ditemukan tewas gantung diri. Minggu (6/2). (Foto: Istimewa)
banner 120x600

PARIMO, lensajurnal.id – Warga Desa Tomoli Induk, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, digegerkan dengan seorang pria, M (34) asal Desa Sukamaju, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, ditemukan tewas gantung diri. Minggu (6/2).

“Saat menerima laporan, kami langsung ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP),” ujar Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ampibabo, Ipda Nasir Mangaseng, melalui keterangan tertulisnya.

Dia mengatakan, ketika sampai, pihaknya langsung mengamankan lokasi TKP dan langsung membawa jenazah korban ke Puskesmas Ampibabo untuk dilakukan visum.

Dari hasil visum, kata dia, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan terhadap korban dan hanya terdapat luka gores dibagian sikut kiri.

Dia menjelaskan, dalam kesehariannya, korban berprofesi sebagai kepala tukang dan tinggal di rumah kontrakan milik warga setempat.

Menurut keterangan saksi, korban tidak mempunyai masalah dengan siapapun dan berkepribadian tertutup.

“Korban tidak pernah bercerita kepada teman-temannya tentang persoalan pribadinya,” katanya.

Awalnya, korban ditemukan oleh saksi atas nama Mang Oneng, yang saat itu tengah memanggil rekan-rekan korban untuk sarapan. Namun, ketika sedang sarapan, korban M tidak terlihat.

Kemudian, Mang Oneng, menanyakan keberadaan korban kepada rekan-rekannya. Setelah itu, Mang Oneng, memutuskan untuk mencari korban di kamarnya, namun tidak menemukannya.

“Karena tidak menemukan korban di kamarnya, saksi ini kemudian kembali ke dapur. Saat di dapur, saksi kemudian membuka gorden jendela dapur. Saat itulah saksi melihat korban yang sudah dalam keadaan tergantung di pohon mangga dengan kondisi bagian leher terikat tali berwarna biru,” jelasnya.

Saat itu pula, saksi bersama rekan-rekan korban langsung menghubungi Kepala Dusun dan Kepala Desa setempat.

“Saat itu pula kami mendapat laporan. Sedangkan jenazah, setelah dilakukan visum langsung dibawa ke rumah keluarga korban di Kota Palu,” tandasnya.

Laporan : Aid Lumpati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *