PARIMO, lensajurnal.id – Menjadi salah satu daerah penopang logistik pangan Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, terus melakukan persiapan.
“Pemda Parimo akan terus menggenjot sektor pangan untuk memenuhi kebutuhan logistik bagi IKN di Provinsi Kaltim. Hal itu, tidak lain untuk mendukung program Gubernur, yaitu gerak cepat Sulteng sebagai penyangga IKN di Provinsi Kaltim,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Parimo, Zulfinasran, SSTP., M.A.P, Ahad (27/2).
Dia mengatakan, untuk mendukung program Gubernur Sulteng, Pemda Parimo harus terus mempersiapkan segala hal.
Kabupaten Penajam Paser Utara, kata dia, sebagai pusat pemerintahan IKN pasti banyak membutuhkan logistik pangan.
Sehingga, Kabupaten Parimo perlu mempersiapkan apa saja yang menjadi kebutuhan, terutama kebutuhan prioritas yang diminta oleh Provinsi Kaltim.
Bahkan, perlunya adanya akses jalan untuk bongkar muat logistik seperti yang telah dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng, yaitu pelabuhan Taipa.
Olehnya, Kabupaten Parimo perlu akses lebih dekat lagi untuk melakukan hal tersebut.
Dengan begitu, perlu adanya dukungan dalam pembukaan akses jalan multi efek yang jika satu sektor tersentuh, maka sektor lainnya akan ikut pula.
Menurutnya, demi mempercepat akses ke Kabupaten Penajam Paser Utara, yang harus dibutuhkan untuk mempermudah pasokan logistik, perlu adanya dukungan dari kementerian terkait dalam menyediakan dermaga.
Tidak hanya itu, Pemda Donggala dan Parimo juga dapat bersama-sama untuk rencana pembangunan dermaga dan pembukaan akses jalan.
Bila perlu, kata dia, Pemda Donggala, Parimo, dan Penajam Paser Utara dapat bersama-sama berkoordinasi dengan Kementerian PU serta Perhubungan.
“Saya yakin, pasti disahuti baik oleh pak Gubernur. Karena tujuan pak Gubernur, bagaimana membuka akses jalan Kasimbar ke Tambu dan bagaimana pembagunan dermaganya,” ucap Zulfinasran.
Dia juga mengatakan, pihaknya telah meminta Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Parimo untuk membuatkan rencana desain tata ruang serta phrase jalan bypass non tol di Kecamatan Parigi Selatan, tepatnya di Desa Dolago dengan Kabupaten Sigi, di Paneki.
Kemudian RDTR yang dibuat oleh Dinas PUPRP Bidang Tata Ruang, kata dia, agar jalan bypass non tol ke Tambu harus disiapkan.
Hanya saja, harus ada dukungan dari Pemda Kabupaten Sigi dan Donggala.
“Pertanyaanya kenapa harus Sigi?, karena kalau jalan itu terbuka, maka dari Parigi ke Sigi tinggal sekian menit saja. Dan dari Parigi melewati Kasimbar, jika ada akses non tol ke Tambu yang biasanya ditempuh 5 sampai 6 jam itu bisa kurang lebih 1 jam. Ketimbang lewat Sigi kemudian Palu lewat Lero dan seterusnya sampai ke Tambu itu bisa hampir 5 jam. Berarti ada muti efek lainnya disekitar itu,” tandasnya.
Sumber : Diskominfo Parimo