PARIMO, lensajurnal.id – Pemerintah daerah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, menggelar rapat bersama Forkopimda terkait kisruh penolakan tambang di Desa Khatulistiwa, Kecamatan Tinimbo Selatan, di ruang Wakil Bupati Parimo, Selasa (15/2).
“Pemda Parimo mengucapkan bela sungkawa atas gugurnya Erfaldi (21) warga Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, dalam aksi blockade Jalur Trans Sulawesi di Desa Khatulistiwa oleh Aliansi Rakyat Tani (ARTI) Koalisi Tolak Tambang (KTT),” ungkap Badrun Nggai, Wakil Bupati Parimo.
Sebelumnya, aksi penolakan aktivitas tambang PT Trio Kencana di Desa Khatulistiwa, bentrok dengan pihak kepolisian dan merenggut nyawa Erfaldi (21) warga Desa Tada, yang di duga tertembak.
Rencananya, Pemda dan Forkopimda menjadwalkan akan melakukan kunjungan kerumah korban di Desa Tada Selatan.
“Jum’at (18/2) kami akan menemui keluarga korban dan memberikan santunan,” jelasnya.
Dari hasil rapat bersama Ketua DPRD, Pihak Kepolisian, TNI, Kejaksaan, Pengadilan, dan Kesbangpol, akan mengadakan audiensi bersama Gubernur Sulawesi Tengah, H Rusdi Mastura, untuk menyelesaikan konflik pertambangan di Kabupaten Parimo.
Kesbangpol akan menyurat ke Gubernur Sulteng untuk permintaan audiensi dengan Forkopimda Parimo. Khususnya terkait aksi ARTI TKK meminta Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Trio Kencana di cabut.
Laporan: Prokopim Pemda