PARIMO, lensajurnal.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, kesulitan mengelola delapan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Parimo. Kepala DLH Mohamad Irfan mengungkapkan, dikarenakan tahun ini Pemda tidak menganggarkan.
“Saat ini saya banyak komplen dari masyarakat dan orang-orang terdekat terkait masalah yang terjadi di beberapa RTH, seperti kerusakan beberapa tanaman yang ada, dan lain-lain,” ujarnya, Rabu (8/2).
Irfan mengatakan, tahun ini pihaknya tidak mendapatkan anggaran pengelolaan dan pemeliharaan RTH yang ada di wilayah setempat.
Menurut dia, pada tahun sebelumnya saat di alihkan dari Dinas PUPRP ke DLH, pihaknya masih mendapatkan anggaran pengelolaan dan pemeliharaan sekitar Rp300 juta.
Untuk itu, karena keterbatasan anggaran, pihaknya berupaya mencari solusi, dengan menginventarisasi para pedagang dan pelaku usaha yang ada di beberapa RTH.
“Beberapa RTH telah banyak di gunakan sebagai tempat berjualan oleh para pedagang, bahkan ada yang di jadikan wahana bermain anak-anak,” urainya.
Kata dia, pihaknya berencana akan mengundang para pedagang dan pelaku usaha untuk dimintai pendapat terkait kontribusi pemeliharaan dan kebersihan RTH.
Ia menambahkan, semua tergantung kesepakatan pihaknya bersama para pelaku usaha, jika mereka bersedia secara swadaya membantu RTH agar tetap terpelihara pihak DLH akan memfasilitasi.
“Semua tergantung mereka, yang mengelola kontribusi kami sarankan juga dari mereka,” ucapnya.
Pihaknya berharap pedagang secara swadaya dapat membantu DLH selaku pengelola untuk tetap menjaga RTH tetap terpelihara.
Laporan: Israwati Toampo