PARIMO, lensajurnal.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, menggelar rapat penyiapan lahan pembangunan rumah pasca bencana banjir 2019 silam, yang terjadi di Desa Boyantongo, Kecamatan Parigi. Kegiatan tersebut bertempat di Ruang Rapat Kantor BPDB Parimo, Selasa (8/2)
“Rapat tadi membahas tentang penyiapan lahan untuk pembangunan rumah pasca bencana banjir yang terjadi di Desa Boyantongo, Kecamatan Parigi,” ujar Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Parimo, Marselinus Artawan, di ruang kerjanya. Selasa.
Rapat yang di gelar pagi tadi, juga di hadiri perwakilan dari Camat Parigi, Kasi Pemerintahan, Kepala Desa Boyantongo beserta Badan Permusyawaratan Desa atau BPD.
Dia mengatakan, pihaknya saat ini baru mendapat anggaran untuk pembangunan rumah yang hanyut pasca bencana banjir 2019 silam. Di karena permohonan pada waktu itu, tidak bisa di satu paketkan.
Sehingga, sebelum pembangunan Rehabilitasi dan Rekonstruksi seharusnya Desa sudah menyiapkan lahannya, ataupun ada hibah lahan dari masyarakat, di Desa itu sendiri.
“Tadi telah usai kita bicarakan, ternyata belum ada lahan yang bisa di realisasikan Desa sampai dengan sekarang,” ungkap dia.
Olehnya, rapat yang di gelar tadi pagi, kami mendapatkan solusi dari Pertanahan Parimo dan Kepala Desa, bahwa ada lahan masyarakat yang bisa di beli, ataupun di hibahkan.
Di karenakan belum tersedianya anggaran, sehingga pertanahan menyarankan dalam hal ini Kepala Desa Boyantongo, bernegosiasi terlebih dahulu dengan pemilik lahan dan di buatkan surat pernyataan.
“Jika pemilik lahan berkenan, bahwa anggaran penggantian lahan itu akan di anggarkan paling cepat Desember 2022, ataupun menunggu perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” ujarnya.
Terkait lahan masyarakat yang di gantikan, nilai rupiahnya belum bisa di tentukan secara sepihak. Sehingga ada tim Appraisal Pertanahan yang akan menentukan berapa besaran nilai dari lahan milik masyarakat tersebut. Untuk pembangunan rumah Pasca Bencana Banjir 2019 di Desa Boyantongo, berjumlah 15 unit.
“Kami berusaha, agar pembangunan tersebut bisa secepatnya di selesaikan. Hanya terkendala dari pembebasan lahan. Kalau bisa sebelum Desember 2022,” tandasnya.
Laporan : Aid Lumpati