Begini Kronologis Lengkap Tewasnya Satu Anggota MIT Poso

Tampak 39 barang bukti yang berhasil diamankan Satgas Madago Raya, Selasa (4/1). (Foto : Wahab Usman)
banner 120x600

PARIMO, Lensa Jurnal – Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng), Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Rudy Sufahriadi, menjelaskan kronologis tewasnya satu anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, setelah baku tembak dengan Satgas Madago Raya di kawasan kaki gunung Dusun Uempada, Desa Dolago Padang, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), sekitar pukul 10.30 WITA pada Selsa (4/1).

“Benar, salah satu anggota MIT Poso yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) tewas tertembak,” beber Rudy, dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Mapolres Parimo.

Dia mengatakan, sebelum ditemukan tewas, sempat terjadi baku tembak antara Satgas Madago Raya dengan kelompok MIT Poso.

Dia menduga, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, pada saat tertembak bersama seorang rekannya dan tidak mungkin berjalan sendirian.“Harusnya dia berdua, karena tidak mungkin mereka berjalan sendirian,” katanya.

Dia menjelaskan, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, merupakan warga Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.Bahkan, dia mengaku pihaknya akan segera menghubungi keluarga Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, untuk menghadiri prosesi pemakaman jenazah.

Sedangkan jenazah, kata dia, telah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sulteng untuk dilakukan visum terlebih dahulu.

Begitu pula dengan barang bukti sebanyak 39 yang diantaranya satu botol bubuk mesiu dan satu buah bom telah diamankan.

Sedangkan tiga orang DPO kelompok MIT Poso yang tersisa diimbau, agar menyerahkan diri.

Namun, Satgas Madago Raya tetap akan melakukan pengejaran terhadap tiga orang DPO yang tersisa.“Saya tetap mengimbau agar kelompok MIT Poso yang tersisa segera menyerahkan diri,” tandasnya.

Laporan: Wahab Usman

Respon (4)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *