Dinkes Provinsi Sulteng Minta Daerah Tak Abaikan Vaksinasi Lansia

Ilustrasi (Gambar diambil dari situs resmi klikdokter.com)
banner 120x600

PALU, Lensa Jurnal – Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, I Komang Adi Sujendra meminta, Pemerintah Daerah (Pemda) untuk tidak mengabaikan capaian target 60 persen vaksinasi Lanjut Usia (Lansia).    

“Lansia juga merupakan vaksinasi yang diprioritaskan pemerintah pusat, sehingga daerah tidak bisa mengabaikan target capaiannya,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, I Komang Adi Sujendra saat dihubungi, belum lama ini. 

Baca juga : Pemda Parimo Belum Terima Laporan Soal Aksi Joki Vaksin Covid-19

Dia mengatakan, berdasarkan data capaian vaksinasi Lansia di Provinsi Sulawesi Tengah, baru mencapai kurang lebih 36 persen.

Menurut dia, Kabupaten dengan capaian tertinggi adalah, Sigi sebanyak 51,6 persen, dan, Poso sebanyak 44 persen, Parigi Moutong sebanyak 35 persen. Sementara Kabupaten Morowali, meskipun telah mencapai vaksinasi 90 persen secara umum, namun pada capaian Lansia sangat rendah.

“Sekarang kan sudah ada beberapa kabupaten yang capai 70 persen vaksinasinya secara umum, tapi untuk Lansia masih tinggi,” kata dia.

Baca juga : 162 Warga Jalani Vaksinasi di Kantor Pasar Sentral Tagunu Parigi

Ciri Lansia kata dia, memang berbeda dengan vaksinasi pada umumnya, Pemda harus terus menggenjot dengan berbagai strategi karena mobilitasnya yang tidak sama.

Pemda dapat melakukan mobilisasi dengan sistem door to door ke rumah para Lansia, meskipun memang tidak mudah dilakukan. Sebab, akan terjadi terhambat dalam proses pelaporan yang menggunakan aplikasi, dan pengisian dengan serangkaian pertanyaan.

“Meskipun banyak kesulitan yang dihadapi, target itu harus segera dicapai berdasarkan urutan prioritas vaksinasi,” ucap Adi. 

Baca juga : Bantu Capaian Target, DPC Partai Gerinda Buka Gerai Vaksinasi di Kelurahan Maesa

Dia menyebutkan, untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun saat ini telah dicanangkan dibeberapa Provinsi di Indonesia. Berdasarkan urutan target capaian, sebelum dilakukan vaksinasi anak, capaian 70 persen, dan Lansia 60 persen harus direalisasikan setiap daerah.

Namun, tidak menuntup kemungkinan akan ada arahan lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan pada akhirnya serentak dilakukan karena melihat jumlah pasokan serta pemanfaatan vaksin.

“Setiap daerah juga tidak bisa kebanjiran vaksin, tetapi dipetakan daerah mana yang sudah habis, didistribusikan lagi ke daerah itu,” ucapnya.

Baca juga : Selamatkan Anak dari Penyalahgunaan Obat, Dinkes Parimo Gelar Lomba Apoteker Cilik

Kemudian, apabila vaksin Merah Putih telah diproduksi pada 2022, dapat dilakukan secara simultan. Namun, akan membutuhan banyak Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pelaksana.

Laporan : Novita/Wahab

Respon (3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *