PARIMO, Lensa Jurnal – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Webinar tantangan untuk Eliminasi AIDS 2030.
“Dengan jumlah penduduk terbanyak di Sulteng, Parimo di 2020 tercatat memiliki kasus baru AIDS, sebanyak sembilan kasus dan kasus baru HIV 33 kasus. Dari jumlah itu, lima diantaranya ibu melahirkan dengan HIV, tetapi alhamdulillah bayi teridentifikasi negatif HIV,” ungkap Wakil Bupati Parimo, Badrun Nggai saat membuka kegiatan tersebut, Rabu (15/12/2021).
Dia mengatakan, di butuhkan kerja sama yang baik dari seluruh OPD tekhnis agar penanggulangan HIV dan AIDS bisa komperhensif.
Dengan tumbuhnya komitmen, komunikasi, koordinasi serta kolaborasi diantara segenap pemangku kepentingan, pencegahan dan pengendalian HIV dan AIDS semakin sinergis serta nyata.
“Hal itu sesuai dengan semangat Hari AIDS Sedunia (HAS) 2021 yaitu akhiri ketimpangan, akhiri AIDS,” ucapnya.
Menurut dia, KPA harus lebih aktif lagi, mengingat tinggal sembilan tahun lagi, Parimo masuk dieliminasi AIDS 2030.
Dalam kepengurusan KPA, terdapat tujuh Pokja yang secara bersama-sama melakukan penanggulangan HIV dan AIDS. Sehingga, thee zero harus mencapai 95 persen, dan tidak ada lagi diskriminasi.
“Kami juga berterimakasih kepada seluruh konselor HIV di 23 kecamatan, karena dari 9.714 jumlah populasi kunci, yang kita jangkau, sudah di lakukan pemeriksaan HIV berjumlah 6.193 jiwa atau sudah 63,75 persen yang di lakukan pemeriksaan,” ungkapnya.
Dia menambahkan, HAS merupakan peringatan secara rutin tahunan, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global epidemi dari AIDS dan penyebaran HIV.
Pada peringatan hari AIDS sedunia 2021 ini diharapkan setiap orang dapat memiliki akses yang cukup untuk melakukan pencegahan, melalui pengobatan penyakit HIV dan AIDS.
Dalam moment tersebut, dibutuhkan komitmen untuk mengakhiri penyebaran HIV dan AIDS, ketidaksetaraan sosial masyarakat secara terus menerus, serta bahaya pandemi covid-19 yang tak kunjung usai dan membuat kesehatan manusia terancam .
“Melalui HAS 2021 mari kita ajak masyarakat agar lebih berhati-hati demi berakhirnya penyakit HIV dan AIDS di tahun 2030,” kata dia.
Kewaspadaan masyarakat pada HIV dan AIDS kata dia, dapat dilakukan melalui WHO kampanye HAS 2021 kepada warga negara.
Indonesia masih tercatat sebagai salah satu negara tergolong beresiko tinggi, akan penyebaran penyakit HIV dan AIDS.
“Tercatat di 2020 ada 37 orang hidup dengan HIV dan 680 ribu meninggal dunia, karena disebabkan HIV. Sebanyak 1,5 juta kasus infeksi baru dan ada 73 persen dengan HIV mendapat terapi ANTIRETROVIRAL (ART),” pungkasnya.
Laporan : Wahab Usman