Hipmi Angkat Bicara Atas Dugaan Diterlantarkannya Peserta STF

Konferensi Pers, Hipmi Morowali. Foto : Basrul
banner 120x600

Morowali, Lensajurnal.id – Atas Dugaan di terlantarkannya peserta pada perhelatan Sombori Tourism Festival (STF) 2021 yang di gelar beberapa hari yang lalu di kepulauan Sambori, Badan Pengurus Cabang  Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kabupaten Morowali selaku Panitia dan Mandalika Event selaku Event Organizer angkat bicara

BPC Hipmi pun gelar konferensi pers Di Sekretariat BPC HIPMI jl. Adhiyaksa No.008 Kelurahan Mendui, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali. Jumat, 03/11/2021

Dalam konferensi pers tersebut Moh. Sadhak Husain selaku Ketua Umum Hipmi dan Ketua Panitia membenarkan bahwa memang ada dua kabupaten yang pulang yakni Kabupaten Poso dan Donggala tetapi tidak di terlantarkan

 “Terkait peserta yang pulang tersebut, saya akan menceritakan sedikit kronologinya pada saat itu tanggal 25 Desember 2021 saya berada di Desa Lafeu tempat penyebrangan bersama teman-teman panitia lain, setibanya disana, baru sebahagian peserta yang ada, baru peserta dari beberapa kecamatan, Tina Tama dan Juga Juri-Juri. belum semuanya. Peserta dari Donggala,Poso dan Lain sebagainya, tidak lama kami datang baru mereka datang,” ujarnya

Ia menjelaskan, Sesuia dengan instruksi dari Kepala Disparpor Morowali bahwa sesuai rundown acara, kapal penyebrangan akan berangkat pada jam dua siang sehingga diarahkan untuk menunggu.

“Ada dua kapal yang ada di situ, kami mengira itu kapal yang sudah di sediakan oleh kadis pariwisata untuk memberangkatkan para peserta ke tempat lokasi mbokita sesuai dengan roundem yang ada, padahal bukan,” ucapnya

Lanjut dia, Kemudian setelah jam dua kami cek bahwa kapal yang ada itu bukan kapal yang di sediakan dinas terkait akhirnya kami mencoba untuk menghubungi pihak dinas melalui via telpon untuk menanyakan pemberangkatan tapi tidak pernah terhubung, entah apa yang terjadi apakah pengaruh jaringan atau apa, tapi tidak bisa masuk.

Tapi kami tidak tinggal diam, kami berinisitif untuk menyewa kapal yang ada di situ cuman kondisi kapalnya lagi rusak dan sementara di perbaiki.” Nanti pukul 16:00 saya baru bisa terhubung dengan kadis pariwisata tapi beliau tidak berada di lokasi Festival,”

Terkait lambatnya penyebrangan, ia mengatakan bukan kewenangan dari Hipmi sendiri karena sudah ada pembagian tugas antara Hipmi dan Dinas terkait

“Kami dengan dinas memang ada batasan pekerjaan dan bagi tugas karena aggaran yang mereka miliki di kelolal langsung oleh dinasnya, terkait transportasi darat, transportasi laut dan konsumsi itu dinas terkait yang urus.

Untuk anggaran yang di gunakan dalam kegiatan tersebut bersumber dari tiga tempat, Dinas Pariwisata Provinsi, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olaraga Kabupaten Morowali yang di kelola langsung oleh Dinas dan Anggaran dari Para Sponsor

Namun kata dia, demi mengsukseskan kegiatan tersebut Hipmi selalu lakukan koordinasi dengan dinas terkait supaya kegiatan tetap berjalan maksimal sesuai apa yang diinginkan dan juga melibatkan EO supaya kegiatan tersebut di kelolah secara profesional.

“kami menggunakan EO supaya kegiatan tersebut bisa di kelola secara profesional, dan EO sendiri bukan orang lain, mereka(eo) asli orang Morowali. Jadi, Suatu kebanggan untuk membantu daerah ini sebagai anak daerah,”

Senada dengan pernyataan ketua umum hipmi, Rachmawati Ndobe Direktris CV Mandalika Event mengatakan Event Organizer (EO) Mandalika ikut serta berdasarkan rekomendasi dari Hipmi karena berdasarkan hasil rapat bersama Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olaraga Kabupaten Morowali tidak memiliki anggaran untuk EO dalam mengelolah kegiatan tersebut, sehingga kegiatan tersebut di kelola oleh bidangnya masing-masing seperti Bidang Pariwisata, Pemuda,Olaraga dan Ekraf

Lanjut dede sapaan akrabnya, anggaran disparpor morowali untuk kegiatan STF di kelola langsung oleh dinas terkait melalui bidang-bidangnya sehingga EO mandalika melalui hipmi melakukan koordinasi ke Dinas Pariwisata provinsi agar memperoleh dukungan untuk dapat mengemas kegiatan tersebut menjadi lebih menarik.

“Mendapat rekomendasi dari Hipmi untuk presentasi di Provinsi, Alhamdulillah kami mendapat respon baik, sehingga dari provinsi untuk mandalika mendapat bantuan berupa dana untuk EO,”” ujarnya

Namun kata Dede, anggaran tersebut hanya untuk Pengadaan Produksi seperti soundsystem, lighting, genset, dekorasi stage, produksi vidio promosi, design grafis, dokumentasi dan show manajemen sehingga pihaknya mengerjakan STF itu menggunakan anggaran dukungan dari dinas Pariwisata Provinsi

“Jadi perlu di pertegas batasan-batasannya, kami sebagai EO STF memang hanya fokus konsep pertunjukan , show manajemen, dan penyediaan produksi seperti soundsystem, lighting , stage dll serta dokumentasi. untuk akomodasi laut, darat, konsumsi selama di Pulau Sambori di tanggung langsung oleh disporapar Kabupaten Morowali,” tegasnya

Lanjut dia, untuk pemberangkatan EO sendiri berangkat lebih awal pada tanggal 21 November itupun sesuai rundown keberangkatan yang di buat oleh Dinas Pariwisata Morowali

Laporan: Basrul Idrus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *